Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Narasi

Featured post

Jathilan dan Corona yang Menghambat Akan Semuanya. (Tribute to FSTVLST)

          Sebelumnya, perkenankan saya untuk berterima kasih kepada FSTVLST atau Festivalist, yang mengadakan tugas ini, yang membuat saya ingat akan memiliki blog yang mana harus diperbaharui isinya untuk saat ini dan seterusnya, dan membangkitkan semangat nulis saya yang sayup-sayup mulai redup. saya ucapkan sekali lagi: Matur Nuwun :)     Sebelum masuk akan hal inti akan kerinduan saya dalam jathilan dan meratapi akan malangnya dunia ini, eh negara ini ding, yang masih bergulat dengan virus yang menghambat akan semuanya, termasuk dalam bersenang-senang dan berjathil ria, izinkan saya untuk menceritakan bagaimana saya mengenal akan ben (band) dari Kota Jogjakarta ini, yang sedikit banyak membantu saya dalam melewati masa remaja akhir hingga saat ini melalui lagu-lagu yang berdendang di telinga saya hari lepas hari.     FESTIVALIST - atau FSTVLST (dihilangkan huruf vokalnya), band yang saya kenal sejak 2013, 2014 awal, di saat saya dala...

Terror dan kepercayaan yang diperkosa.

              Jemuah Wage, 15 Maret 2019, adalah hari berdarah yang dialaami Umat Muslim di Selandia Baru, dibagian timur negara ini tepatnya di Christchurch, terjadi penembakan saat umat islam sedang melakukan sholat jumat, ini kejadian baru sekali? hohoho tidak demikian sobatque, sudah banyak penembakan atas motif yang dibilang hampir sama, yaitu SARA, yah apalahi kalau bukan itu.        Jam 01.04 siang waktu setempat, di masjid An-Nur, telah dilakukan penembakan yang sadis, menelan banyak korban, dan biadabnya, penembakan itu disiarkan dengan live streaming, pelaku penembakan diketahui bernama Brenton Tarrant, bangsat memang, diketahui motifnya tak lain tak bukan adalah merasa RAS kulit putih adalah yang terbaik, seperti ajaran kelompok KKK, yang menganggap ras kulit putih adalah yang paling kuat, paham ini sepertinya sudah tertanam kuat di benak kampret ini, entah dia melakukan atas dasar organisasi atau pribadi, ya itu b...

Kepahitan? Luka hitam yang membusuk.

Hitam, Kelam, Jurang yang curam. Begitulah saat ku bayangkan akan kepahitan. Jika hatimu disinggahi kepahitan, maka atak ayal hidupmu akan penuh dengan kebencian, satu akar kepahitan yang Kau tanam dalam hatimu akan, bertumbuh satu batang rasa dengki, dan berbuah benci. Dia akan berbuah sesuai asupan pupuk kemarahan yang Kau tabur. Semakin sering Kau menyiraminya dengan umpatan, semakin gemuk pula batang kedengkian dan berbuah lebatlah kebencianmu. Begitu hitamnya hatimu jika kebencian yang kau tanam dalam disana kau pelihara dengan senangnya, membuat nuranimu mati, membuat hatimu tak sudi menerima kebaikan yang ada didepan mata. Yah sudah mati hatimu, sudah mati jiwamu, terlalu busuk, dan danurnya kemana-mana. Bak jurang yang dalam dan curam. Sekali kau masuk dalam jurang kepahitan, maka tak akan ada cahaya yang mampu menembusnya, ia akan menutupi semua cahaya yang akan membantumu melihat. Kau buta, buta akan semuanya. Kepahitan membuatmu mati terlebih dahulu, ia membua...

Bumi ini jangan kau sakiti lagi, Tapi tolong Kau Sayangi Lebih Lagi

Apa yang kamu pikirkan temanku saat mendengar kata "Bumi"? apakah kamu berpikir itu adalah planet yang bernama bumi, tidak perlu aku pikirkan karena akan berputar sesuai kehendak-Nya? atau sebaliknya? kau merasa lebih dari planet ciptaan-Nya yang kau pijak dan kau tinggali? terkadang hidup terlalu memusingkanmu sehingga lupa jika alam yang kau tinggali adalah alam yang bisa berbicara? Bumi, kini sekarang memang menjadi suatu ironi, jika dilihat dari apa yang kita berikan padanya, pada bumi yang kita tinggali. kita berharap bumi memberikan air yang bersih, tanah yang subur, udara yang sejuk, dan harapan indah lainnya. akan tetapi, kita selalu memberikan suatu yang tak berkenan untuk alam kita ini. bungkus permen misalnya, bumi tak perlu bungkus permen, apalagi isinya, bungus itu hanya akan menjadi "panu" yang akan melekat sampai nanti, beratus-ratus tahun lamanya. isi permen? bumi ini juga tak perlu sobatku, karna itu semua ya berasal dari bumi ini. ...

Untukmu Saudaraku Sebangsa Indonesia, Politik Bukan Agama Kita

Apa kabar saudaraku? Bagaimana kabarmu? Semoga baik-baik saja dan selalu dalam sertaan-Nya. Saudaraku yang baik, apakah akhir-akhir ini kau merasa terganggu oleh karena aku yang mungkin tak sepaham? Apakah kau mengganggapku sebagai pengkhianat? Apakah kau merasa aku bukan saudara sebangsamu lagi? Baiklah saudaraku, mari kita duduk sejenak dan berbicara. Indonesia adalah negara besar saudaraku, jangan kau mengganggap hanya sebesar RT dan RW yang kau tempati, atau sejangkauan media sosial yang kau hinggapi. Indonesia ini luas saudaraku, banyak orang yang ada di bumi Indonesia ini, banyak macam orang, kebudayaan, ras, suku, dan agama yang mungkin berbeda dan mungkin asing bagimu. Jangan kau menjadikan kepercayaanmu terlalu kuat, bahkan terlampau erat, sehingga kau mengajak semua orang untuk sepaham dan senada dengan warnamu. Ini bukan soal aku yang benar dan aku yang salah, tetapi soal bagaimana kau hidup bak orang yang percaya akan adanya kepercayaan, yaitu agama. Ind...