Sebelumnya, perkenankan saya untuk berterima kasih kepada FSTVLST atau Festivalist, yang mengadakan tugas ini, yang membuat saya ingat akan memiliki blog yang mana harus diperbaharui isinya untuk saat ini dan seterusnya, dan membangkitkan semangat nulis saya yang sayup-sayup mulai redup. saya ucapkan sekali lagi: Matur Nuwun :) Sebelum masuk akan hal inti akan kerinduan saya dalam jathilan dan meratapi akan malangnya dunia ini, eh negara ini ding, yang masih bergulat dengan virus yang menghambat akan semuanya, termasuk dalam bersenang-senang dan berjathil ria, izinkan saya untuk menceritakan bagaimana saya mengenal akan ben (band) dari Kota Jogjakarta ini, yang sedikit banyak membantu saya dalam melewati masa remaja akhir hingga saat ini melalui lagu-lagu yang berdendang di telinga saya hari lepas hari. FESTIVALIST - atau FSTVLST (dihilangkan huruf vokalnya), band yang saya kenal sejak 2013, 2014 awal, di saat saya dalam mobil teman dengan mendengarkan lagu dari JENNY
Kaum kering jodoh, yaaaaaaaah, mungkin istilah itu pas dipakai mereka yang sering mengeluhkan soal keringnya cinta yang ada di dalam hidup mereka, sebenarnya kering jodoh ini bukan karena suatu hal yang tidak baik dalam hidupmu, bukan karna kamu jelek, apa karna kamu tidak beken dikalangan anak muda di sekitarmu.
Mari kita bedah apa kering jodoh, persoalan ini sering dikeluhkan oleh anak muda sekarang, entah itu karna dia tidak bisa merasakan berkat yang di berikan oleh Tuhan, atau memang anak muda jaman sekarang terlalu pulas dibius oleh lagu cinta melulu, sukanya yang sendu-sendu, ya mungkin saja karna kita ini masih segaris dengan Malayu kata Efek Rumah Kaca.
Mari kita bedah apa kering jodoh, persoalan ini sering dikeluhkan oleh anak muda sekarang, entah itu karna dia tidak bisa merasakan berkat yang di berikan oleh Tuhan, atau memang anak muda jaman sekarang terlalu pulas dibius oleh lagu cinta melulu, sukanya yang sendu-sendu, ya mungkin saja karna kita ini masih segaris dengan Malayu kata Efek Rumah Kaca.
sebenarnya, mereka itu tidak kering soal jodoh, mereka saja yang salah melihat presepsi Tuhan soal menitipkan orang yang pas untuk kita jaga saat ini. Anak jaman sekarang terlalu memandang, jikalau ia tidak ada pacar, niscaya berat sekali jalan hidupnya, bebannya bertambah berkali lipat karna tidak ada penyemangat, sehingga istilah kering jodoh, mereka angkat sebagai panji dengan gagah berani.
mereka tidak pernah berpikir kalau mungkin saja ini belum waktunya ia menjaga anak orang, menjaga hati,orang, dan yang pasti menjaga sikap dan perilaku, karena pacaran adalah zona dimana mereka benar-benar di persimpangan, jikalau pacaranannya baik maka ia akan bisa betah sampai bertahun-tahun dan bisa jadi suami istri, jika tidak, ya mereka akan menemukan jalan yang terjal, dan malah hanya akan menjadi ganjalan.
akan tetapi, kini banyak anak yang memaksakan untuk menemukan jodoh sementaranya dikala yang belum waktunya, masih SMP misalnya, atau bahkan SD, padahal masa itu seharusnya mereka bermain dan mulai meraba-raba dunia remaja dewasa yang sekarang ini selbih keras ketimbang dulu, keras dari segi pergaulan, kenapa keras? karna media yang berkembang cepat membuat anak bertindak lebih dari yang seharusnya, walaupun ini adalah hal biasa sekarang ini, atau dimasa kita dulu, akan tetapi sekarang ini lebih mengerikan. Serius, lebih mengerikan.
Ditambah dengan lelucon receh Raditya Dika yang memojokkan kaum sendiri wani atau jomblo atau single atau apalah kau menyebutnya yang marak pada tahun 2014-2015 membuat seakan kaum itu adalah kaum yang hina, kaum yang tak terhitung dalam daftar manusia yang layak, bukannya saya bersikap offensive kali ini, tapi kenyataannya lelucon itu berhasil membuat kaum itu sedikit tersudut semasa jamannya.
sejatinya perasaan kering jodoh itu disebabkan beberapa faktor, dan itu aslinya memang dari kalian sendiri, bukan karna orang lain, atau mungkin setan yang membisikkan ayat-ayat sesatnya.
Faktor yang pertama adalah kalian yang merasa kering jodoh adalah kalian yang bisa dikatagorikan fakir cinta, yah, karna kalian ini terlalu mengharapkan cinta dari orang sepesial yang kalian cintai, padahal cinta itu tidak selalu melulu dalam wujud pacar, banyak cinta yang ada dalam hidupmu, cinta dari keluarga, cinta dari teman, cinta dari sahabat, cinta dari guru, dan yang paling utama adalah cinta dari Tuhan, selama kalian tidak bisa mensyukuri cinta dari sekian yang saya sebutkan tadi, kalian akan selalu merasakan kering jodoh karena kalian akan merasa sendiri, ditinggalkan, dicampakkan, terasingkan, dan kalian terlanjur putus asa, padahal jikalau tidak mempunyai pacar di waktu tertentu bukan berati kamu tidak akan berjodoh dengan seseorang, itu bisa jadi Tuhan sedang mempersiapkan dirimu untuk menjadi yang lebih baik, atau mungkin kamu sedang dicarikan orang yang pas untukmu, berjalan bersamamu, bersendagurau bersamamu, jadi tenang, bagi kalian yang merasa demikian, tenangkan dirimu dulu, refleksi dulu, siapa tahu ada yang salah dengan dirimu saat ini.
Faktor yang kedua adalah kurangnya usaha kalian dalam mendapatkan jodoh, ungkapan "jodoh tidak akan kemana" ada benarnya, tapi selama kalian jalan ditempat, tidak akan berjalan selangkah pun, ya kalian tidak akan mendapatkan seseorang yang kamu dambakan, setelah faktor pertama teratasi, kalian sudah refleksi, kalian sudah menemukan apa yang salah dalam hidupmu, saatnya kalian mengatasi masalah ke dua, ya itu kalian harusnya sadar kalau jodoh tidak datang jatuh dari langit seperti FTV nusantara yang memanjakan imajinasi penonton, tetapi positifnya FTV selalu menyajikan kalau si pencari cinta menggunakan banyak cara untuk mendapatkan sang pujaan hati, tapi penonton tidak mendapatkan poin itu, penonton banyak yang mendapati kalau jodohnya bisa datang hanya karna tabrakan badan di lorong kampus, langsung jadi cinta, atau karna melirik penjual jengkol, cinta berapi-api di sana, dan semacamnya.
Faktor yang ketiga adalah kalian terlalu pemilih, yah ini sikap yang sejatinya,menjadikan kalian lebih merasa kering jodoh, kalian terlalu mengharapkan pasangan yang sempurna, kaya, ganteng, berpendidikan, pintar, cerdas, berlaku yang baik di setiap aspek, tidak meng
dan faktor terakhir adalah gabungan dari ketiga faktor diatas yaitu keputusasaan, kalian tidak refleksi, kalian tidak segera memperbaiki diri, kalian cuman diam diri, dan kalian terlalu mengharapkan yang terlampau sempurna, lalu kalian putus asa, dan tidak mau melanjutkan pencarian asmara yang kalian dambakan, termakan usia adalah hal yang paling relevan terjadinya faktor ini, karna menurutmu kalian sudah terlalu tua untuk mencari, kalian sudah terlalu renta untuk membumbui hidup dengan asmara, lantas kalian putus asa, pada titik ini biasanya kalian akan menerima jikalau kering jodoh adalah suatu takdir ninja yang harus kalian jalani, padahal, itu adalah salah kalian sendiri, sekian lama kenapa tidak refleksi? sekian lama kenapa tidak mencari?.
tapi kembali lagi, untuk menemukan jodoh ya tidak segampang berkedip, kalian jangan pernah menyerah, dan jangan memojokkan teman kalian jika sekarang masih sendiri, mungkin saja ia sedang merefleksi, atau sedang mencari tak kunjung mendapati, tidak apa-apa, jangan bandingkan dia dengan yang lainnya, jangan bandingkan dia denganmu, dengan orang lain, atau dengan siapapun, karna hati tidak bisa dipaksa, soal menikah dan berjodoh dengan orang untuk selamanya adalah urusannya dia sendiri, urusan pribadi, dan itu bukan lomba lari, semua itu bukan semata-mata untuk kesenangan dan gengsi, tapi itu masalah hati, lantas bagaimana?
cukup ingatkan saja kalau dunia sedang berputar, waktu terus berjalan, dan hidup ini kan Tuhan sudah tentukan kalau kita hidup berpasangan dan itu bertujuan untuk memenuhi ajaran agama, kecuali kalian mau jadi pastur atau biarawati atau semacamnya, berarti program kalian jangan kalian set kedalam kaum fakir asmara, dan memilih menjadi pelayan Tuhan sampai mati adalah pelarian
semoga yang membaca ini, yang awalnya kering jodoh, kalian bisa refleksi dan memperbaiki diri, dan tidak kering jodoh lagi. Amin.
dan jika sudah mendapatkannya, walau itu belum pasti, jagalah sebaik yang kamu bisa, berjalanlah bersama tanpa memandang kurangnya sebgai tali jerat yang membuatmu meninggalkan dia.
Komentar
Posting Komentar